Aku termenung menatap atap langit rumahku
Kali ini aku mulai merasakan lagi kesunyian
Yang Menyelimuti Jiwa dan Hatiku
Perlahan jiwa dan hatiku terasa rapuh
Bagaikan sebuah es yang disinari matahari
dan perlahan-lahan mencair
Untuk Kedua Kalinya dalam hidupku
Kini kumerasakan kesendirian
Sahabat hanya diriku sendiri
Ingin rasanya aku berteriak
Bagaikan burung yang lepas dari sangkarnya
Hilang sudah semua harapan tanpa bekas
Hanya kenangan dan kekecewaan yang masih tertinggal.
Aku hanya bisa pasrah menerima apa yang telah terjadi
Bagaikan manusia bodoh yang dipermainkan berkali-kali
Aku memang bukan yang terbaik,
Tapi aku bisa memberikan yang lebih baik.
Torehan untuk : Cinta, Sahabat dan Musuh..
Kali ini aku mulai merasakan lagi kesunyian
Yang Menyelimuti Jiwa dan Hatiku
Perlahan jiwa dan hatiku terasa rapuh
Bagaikan sebuah es yang disinari matahari
dan perlahan-lahan mencair
Untuk Kedua Kalinya dalam hidupku
Aku merasakan Kehancuran
Bagaikan dihantam sebuah meriam serdaduSehingga aku tak berdaya dan Kuasa tuk menahannya
Kini kumerasakan kesendirian
Sahabat hanya diriku sendiri
Ingin rasanya aku berteriak
Bagaikan burung yang lepas dari sangkarnya
Hilang sudah semua harapan tanpa bekas
Hanya kenangan dan kekecewaan yang masih tertinggal.
Aku hanya bisa pasrah menerima apa yang telah terjadi
Bagaikan manusia bodoh yang dipermainkan berkali-kali
Aku memang bukan yang terbaik,
Tapi aku bisa memberikan yang lebih baik.
Torehan untuk : Cinta, Sahabat dan Musuh..